Normalisasi adalah suatu 
proses untuk mengubah suatu 
tabel yang memiliki  masalah tertentu  ke dalam dua buah tabel  atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir,  2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan  (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan 
(delete), pengubahan 
(update) dan pembacaan 
(retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam 
    basis data     dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel  tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk  normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal  pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing 
 bentuk normalisasi  tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada  keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap  atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap  kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom  yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama  kolom (tidak perlu ada  indeks dalam memberi nama kolom).
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada  dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung  sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung  sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu  bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika  tabel  berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak  memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar