Macam-macam BIOS dan Setting BIOS
Sobat Ambenk(dot)com kali ini saya akan berbagi tutorial 
Cara Setting Bios.Tahukah
 anda BIOS (Basic Input Output System) adalah program yang berfungsi 
mengatur dan mengkonfigurasikan system computer, yang disimpan dalam 
sebuah chip Bios.
Chip BIOS yang banyak digunakan yaitu :
1. Award BIOS
2. AMI BIOS
3. PHOENIX
Langkah- langkah mengatur (seting BIOS)
A.Langkah-langkah masuk ke Bios
1. Hidupkan Komputer
2. Tekan Tombol Del berulang kali pada saat booting
3. Muncul menu utama BIOS
B.Langkah-langkah seting BIOS
Dari gambar diatas dapat kita lihat menu utama dari Award Bios yang akan kita uraikan satu persatu
1. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
•Date :
Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, saat kita menseting bios.Tekanlah 
tombol Page Up atau Page Down untuk setiap kali melakukan perubahan 
setting.
•Time
Diisi dengan waktu (jam, menit dan detik)..
•Harddisk
Berisi spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. 
Dan bias juga mengkonfigurasi Mode harddisk sesuai dengan spesifikasi 
harddisk.
•Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah 
floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, 
pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
•Video
Berisi tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan
 biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. 
Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
•Halt On
Berisikan perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu 
komputer berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga 
komputer akan berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada 
sistem.
2. BIOS Features Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
 BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat 
booting, dan sebagainya.
•Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. (pilih “disabled”)
•CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal 
Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung 
data sementara akan diolah oleh prosesor. (pilih “enabled”)
•External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. (pilih “enabled”). Dengan 
pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada
 sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
•Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold 
boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih 
lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilih “enabled”, agar 
komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat
•Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar 
komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting 
dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A
•Swap Floppy Drive
Berfungsi menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, 
drive A akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer 
hanya memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih 
aman.
•Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilih “disabled” untuk mempercepat booting.
•Boot Up Numlock Status
Berfungsi mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilih, 
“on” agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada 
saat booting. Anda juga dapat memilih “off”.
•Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
•Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih 
“setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan.
 Dan jika memilih “System”, komputer akan meminta password pada setiap 
kali komputer melakukan booting. Konfigurasilah security option sesuai 
kebutuhan Anda.
•OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika 
menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan 
memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
3. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
 chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja
 komputer secara keseluruhan.
4. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
•HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk 
akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau 
pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik 
pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
•VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor 
akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau 
pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada
 saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
5. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
6. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan 
dengan perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk 
controller, floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi 
konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk 
membebaskan IRQ.
7. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila 
komputer berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan 
konfigurasi setting tambahan.
8. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk 
proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, 
setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan 
melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini. 
melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa 
tidak perlu.
9. User Password
Menu untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk 
proses booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi 
setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan 
selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan 
perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika 
dirasa tidak perlu.
10. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali 
komputer, seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. 
Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” 
untuk port yang tidak digunakan.
11. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
12. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
13. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
Ada beberapa cara untuk masuk ke Setup BIOS yaitu diantaranya :
AMI BIOS : Del
AwardBIOS : Ctr1+A1t+E sc
Esc
Del
PhoenixBIOS : Ctrl+Alt+Esc
Ctr1+A1t+F 1
Ctrl+Alt+ S
Ctr1+Alt+Enter
Ctrl +Alt+ F 11
Ctr1+Alt+Ins