YUDI IRAWAN YUDI IRAWAN YUDI IRAWAN SHARING: HARI PAHLAWAN NASIONAL >

Kamis, 10 November 2011

HARI PAHLAWAN NASIONAL

Hari Pahlawan Nasional 10 November – Mendengar Kembali Pidato Bung Tomo

Hari ini, 10 November 2009, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Kebetulan saya bertempat tinggal di Surabaya, tempat dimana terjadinya perang dahsyat antara pemuda-pemuda (arek-arek Suroboyo) Indonesia melawan tentara sekutu (Inggris) selama lebih kurang satu bulan (27 Okt – 20 Nov 1945). Perang yang sebagaimana kita ketahui tidak dapat dipisahkan dari asal usul dijadikannya 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional. Perang yang menimbulkan korban tidak sedikit di kedua belah pihak, Indonesia 16.000 dan Inggris 2.000. Dalam perang tersebut ada seorang tokoh yang tentunya kita semua ketahui mempunyai peran yang sangat penting membakar semangat para pemuda saat itu, membakar semangat juang para pejuang untuk mempertahankan tanah air tercinta, Indonesia. ya.. Bung Tomo!.

Teks Pidato Bung Tomo
Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka
Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana
hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya
Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian
hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!
Bung Tomo baru mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada Hari Pahlawan Nasional 10 November 2008.
Ada satu lagi tokoh kunci yang tidak begitu terdengar namanya, namun juga mempunyai peran sangat penting pada pertempuran Surabaya 1945, yaitu Soemarsono, dan beliau ini masih hidup, tinggal di Sydney, Australia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar